Majlis Maiyah Telatah Demak

Sawah Indonesia

(2 dari 3 Progress Petani)

 

Di tengah hamparan sawah bernama Indonesia, ada sekumpulan, serikat, masyarakat tani. Masyarakat tani itu lahir di tengah kondisi sawah Indonesia yang rusak tanahnya. Banyak hama-hama yang pekerjaannya merusak sawah. Belum lagi iklim dan cuaca ekstrim, dimana memaksa tanaman yang berada di sawah Indonesia itu sukar tumbuh.

Masyarakat tani belajar terus menerus segala sesuatu tentang sawah Indonesia beserta sambungan-sambungannya di berbagai aspek kehidupan. Mereka dengan semangat membara saling melembutkan dan menyeimbangkan hati beserta akal pikirannya. Setiap saat di ruang-ruang diskusi dimana saja. Mereka adalah anak-cucu dari sejarah peradaban tani yang pernah bersinar di masa lalu. Mereka memiliki garis keturunan ilmu dan pengalaman dari sejarah peradaban tani yang pernah nandur dan mengolah sawah besar Nusantara secara beradab.

Kini masyarakat petani itu sedang melakukan perjuangan sakral.
Bertempat di puing-puing petak Glagah Wangi, mereka berkumpul menanam masa depan peradaban sesuai kapasitas dan kemampuannya. Mereka terus melingkar untuk belajar dan berjuang mambangun ide dan gagasan baru tentang kembalinya peradaban sawah besar Nusantara. Dari masa lalu mereka olah sedemikian rupa menyesuaikan zaman sawah Indonesia sekarang ini.

 

Demak, 5 September 2018

Jamaah maiyah Kalijagan yang berdomisili di Yogyakarta. Pernah kuliah di Universitas PGRI Yogyakarta. Pekerja Sosial.