Majlis Maiyah Telatah Demak

Memaknai Proses Tandur

(1 dari 3 Progress Petani)

 

Kegiatan nandur oleh manusia dimulai dari sebelum benih ditanam, apapun benihnya. Sebelum ditandur, benih harus sudah mendapat perlakuan yang bersifat perawatan. Benih adalah segala sesuatu yang dimungkinkan dapat tumbuh secara alamiah. Pemilihan benih secara benar, baik dan pener menjadi langkah awal yang sangat menentukan kualitas tanaman pada saat tumbuh dan panen kelak.

Ketika benih terbaik telah dipilih, tahap selanjutnya adalah perawatan pra tanam, dimana benih diberi nutrisi pupuk terbaik. Perawatan pra tanam dilakukan agar benih yang kelak diharapkan akan tumbuh, sejak awal telah siap untuk tumbuh dan kuat meski kelak ada hama yang merusaknya.

Bagian selanjutnya merupakan inti dalam seluruh rangkaian metodologi tandur yakni menanam benih. Benih yang terpilih, ditanam disertai harapan dan doa petani, berharap kelak benih menjadi tanaman. Seterusnya sampai berbuah yang ditandai sebagai peristiwa panen. Tahap berproses ketika saat menjadi tanaman ini dibutuhkan peran petani untuk menjaga juga merawat.

Menanam benih kemudian merawat tanaman, selanjutnya berbuah dan akhirnya panen adalah peristiwa siklus hidup dari petani dengan tanamannya. Lalu setelah panen kemudian bersiap kembali ke awal siklus menanam benih, begitu seterusnya. Sementara itu, nandur adalah siklus kehidupan yang terdapat nilai-nilai hidup yang luhur, melebur bersama nilai keabadian dari Tuhan semesta alam.

Sementara panen sebagai harapan (yang manusiawi) terbesar bagi petani, dari seluruh rangkaian peristiwa nandur. Banyak pemaknaan dari panen. Panen bisa berarti pencapaian usaha, bisa juga akhir siklus yang kemudian menjadi awal siklus dalam rangkaian peristiwa nandur. Panen juga bermakna harapan seluruh petani beserta keluarganya yang oleh Tuhan diperkenankan terjadi.

 

Demak, 5 September 2018

Jamaah maiyah Kalijagan yang berdomisili di Yogyakarta. Pernah kuliah di Universitas PGRI Yogyakarta. Pekerja Sosial.