Majlis Maiyah Telatah Demak

Inspirasi dari Pemuda Tanbihun

Jika Anda datang ke acara Maiyahan Kalijagan dan melihat irama apik rebana maka Anda sedang mendengarkan musik rebana Tanbihun, sekelompok pemuda dari Desa Bomo, Wonosalam, Demak. Hampir setiap bulan mereka sedekah kegembiraan di acara-acara Kalijagan baik saat di Masjid Agung Demak maupun saat di Universitas Sultan Fatah Demak.

Siapakah mereka? Mari kita bincang-bincang dengan ketuanya, Mas Ahyar. Tanbihun tidak sekedar kelompok musik rebana, mereka punya semacam basecamp, tempat untuk belajar kitab-kitab klasik selain untuk latihan rebana.

Tahun 2014 komunitas remaja ini didirikan dan telah banyak kegiatan yang dilaksanakan seperti kegiatan pengajian dengan format diskusi dilaksanakan setiap tahun. Tanbihin diselenggarakan untuk memberi alternatif kegiatan kepada pemuda kampung. Ketiadaan-kegiatan positif bisa mengalihkan pemuda kepada kegiatan yang melenceng seperti minuman keras dan obat-obatan terlarang.

“Awal mula berdirinya Tanbihun itu dikarenakan pemuda kampung kami mulai meninggalkan ngaji dan waktu itu obat-obatatan mulai masuk ke kampung kami.” Begitu kata Kang Ahyar. Pemuda yang tidak lama lagi memiliki momongan.

Tanbihun bermula dari rasan-rasan para pemuda yang nyantri yang gelisah karena kegiatan di kampung telah vakum selama delapan tahun akibat pemilihan kepala desa. Politik pendek tetapi bisa menghentikan persaudaraan, kita harus waspada.

Pemuda Tanbihun padat kegiatan, ada kegiatan yang sifatnya mingguan, bulanan, dan tahunan. Tidak semua menerima dengan baik kegiatan Tanbihun pada mulanya. Tetapi sekarang masyarakat menerima dengan baik dan justru mendukung baik moril maupun materiil.

Kang Ahyar merinci tentang kegiatan Tanbihun “Kegiatan mingguan kami ngaji ilmu tiga perkara (ushul, fiqh, tasawuf) ngaji bab akhlaq, tafsir al-ibris, tajwid, latihan rebana dan setiap malam jumu’ah salawat keliling ke masjid dan musala. Setiap bulannya pas tanggal 17 hijriah kami memperingati malam nuzulul Quran bergilir dari masjid ke musola-musola. Adapun kegiatan tahunannya adalah setiap syawal pengaosan halal bi halal, setiap maulid adalah pengaosan peringatan maulid nabi SAW dan bahtsul masail (wadah belajar buat pemuda yang nyantri), dan setiap Ruwah kajian kitab Kiai Rifai.”

Pemuda adalah generasi penerus, masa depan sebuah bangsa dapat dilihat dari pemudanya seperti apa. Para sahabat Nabi yang terdekat dan membanggakan adalah para pemuda. Ayo Tanbihun, terus menginspirasi dan meneladani.

Dosen di Universitas PGRI Semarang. Penulis buku Soko Tatal dan kumpulan cerpen Di Atas Tumpukan Jerami. Penggiat di Simpul Gambang Syafaat Semarang dan Maiyah Kalijagan Demak.