Majlis Maiyah Telatah Demak

Gaman Ageman

I/

di dada, agama dilahirkan
: kesadaran bumi dan pengetahuan
angkasa. agama memberi kesadaran
yang maha dada, pengetahuan
seluas angkasa dada

agama adalah keluasan,
kasih sayang. jika engkau beri batas
pada keluasan, kasih sayang
yang engkau rengkuh akan terbatas

“jangan engkau paksa pil kb masuk dalam agama,
sebab akan lahir keturunan darinya.
jangan pula kau pasang alat kontrasepsi padanya,
guna menggugur-bunuh jabang bayinya.” tutur bulu dada

II/

dari agama, kesadaran tumbuh
ranting yang beragam, pengetahuan
yang bercabang. tapi akar yang dituju
satu, sebagai asupan kehidupan

di bangsa manusia, ageman dibutuhkan
menutup rapat agama agar tak tampak
di matamu: yang akan kau temukan
adalah keindahan ageman, yang dijahit
benang kesepakatan dan jarum kesetiaan

sebagai ageman, agama tidak melaku benar
jika benar, agama akan menyerupa payet
yang menghias pakaian. agama indah
mengedepankan kemesraan, bukan
benar-salahnya tindakanmu, ndes!

III/

“jika gaman adalah senjata, maka perangilah dirimu, yang belum merasa tersesat menuju jalan Tuhan.” tutur bulu dada.

“jika gaman adalah senjata, maka pakailah untuk melindungi kehormatan dan martabat.” balas bulu bawah pusar.

“jika gaman adalah pusaka, simpanlah di dalam pakaian kebesaranmu.” timpal rambut kepala

“tapi, gaman zaman now, dipakai merampok kesejahteraan rakyat, dipakai merampas keadilan masyarakat, ditancapkan di jantung hidup kemesraan dan kebersamaan.” tutup mikropon yang diuruni dari kotak pajak umat.

Demak, Rabiul Akhir 1439

 

“Puisi yang dibaca ketika Maiyah Kalijagan edisi 10.”

Perintis Usaha Mata Production, mantan Kabiro Jateng dan wartawan Majalah Ruang Rekonstruksi. Menulis puisi, cerpen, esai, kolom. Penggiat Maiyah Kalijagan Demak.