Majlis Maiyah Telatah Demak

Ulama?

Maiyah Kalijagan Demak, jumat kedua bulan Agustus 2017 di Rumah Muhajir Arrasyid yang mengangkat tema Jalan Sunyi kehadiran Gus Muhammad Aniq. Kehadirannya selalu memberikan wacana baru, yang membuat kita ikut maiyahan pada akhirnya tahu tentang hal yang layaknya harus kita tahu. Seperti halnya yang ku ingat, beliau menuturkan, bahwa selama ini pandangan masyarakat mengenai ulama itu ya ahli ilmu agama, seperti kiai, habib. Tapi beliau punya pendapat lain, yakni ada dua bidang profesi, mereka dikatakan ulama yakni penyampai berita/pewarta/wartawan dan budayawan. Ulama inilah yang berperan penting dalam negeri ini. Kalau penyampai berita dan budayawannya rusak maka ikut rusak pula masyarakatnya.

Kerusakan pada msyarakat akan terjadi jika pewartanya selalu mewartakan ketidak jujuran, memaparkan berita-berita basi dan sampah, berita tak penting jauh dari kebutuhan masyarakat. Menayangkan sosok manusia yang tak pas dijadikan teladan yang tak layak difigurkan, jauh dari uswatun khasanah. Berita tak ada manfaat ataupun informasi tidak mendayaguna. Begitu pun jika budayawannya tidak kreatif, kemampuanya begitu saja ala kadarnya. Kualitas seni yang murahan kadang dapat dipesan menurut pesanan pemberi dana, pesan moral yang samar tapi intinya memblangsatkan(menyesatkan), penghancuran nilai yang seharusnya dijaga malah menjadi beban dan menjadi salah kaprah.

Karena apa yang dikatakan pewarta dan apa yang dibuat budayawan, entah baik buruknya karya yang disajikan cenderung mudah diikuti pandangannya oleh masyarakat. Hal itu akan mengubah menjadi apa masyarakat nantinya. Karena sudah menjadi naluri manusia selalu mendapatkan petunjukNya, haus akan pengetahuan, ingin tahunya akan segala hal, keingin tahuan sesuatu yang baru. Tapi jika apa yang diterima diolah-slewahkan tidak pada mestinya, maka yang terjadi pembodohan masal pada masyarakat.

Negeri ini membutuhkan pewarta yang jujur dan merdeka dari pengaruh pemesan, cerdas membangun dan mencerdaskan masyarakat, berani menjaga kebenaran dan mempertahankan kebenaran untuk tetap benar. Negeri ini membutuhkan budayawan yang mampu menjaga dan melestarikan dengan menghidupkan kebudayaan yang sudah ada. Mengembangkan nilai-nilai kebaikan, kesalehan, keluhuran, rasa nasonalis dengan karya seni yang inovatif, dan mampu mensosialisasikan berbagai kreatifitas pada masyarakat terlebih regenerasi berikutnya. Dua ulama ini jika pada jalurnya, insyaAllah negeri ini terjaga dan dalam keselamatan Tuhan tentunya.

Penggiat Maiyah Kalijagan Demak