Majlis Maiyah Telatah Demak

Kalijagan Telisik Pawon

Jika kamu bertamu di rumah seseorang dan diterima di pawon, maka kamu sudah dianggap orang dekat, bahkan seperti saudara sendiri. Tamu resmi diterima di ruang tamu, tetapi tamu dekat dipersilakan masuk ke pawon—ruang terdalam di belakang rumah yang menjadi jantung kehidupan domestik. Orang yang menguasai pawon disebut wong pawon, merekalah yang mengolah bahan mentah menjadi sajian bermakna sebelum disuguhkan ke publik. Pawon bukan sekadar dapur, melainkan ruang di mana kepercayaan dan keintiman dibangun melalui api tungku dan percakapan santai.

Pawon juga adalah ruang sosial-budaya yang mempertalikan manusia. Di sini, perempuan Jawa memasak, bercengkerama, dan menggelar rewangan—tradisi gotong royong saat hajatan. Asapnya tak hanya mengawetkan makanan, tetapi juga menyimbolkan kehangatan keluarga. Namun, pawon sekaligus menjadi batas tegas antara ranah privat dan publik. Orang luar tak boleh ikut campur urusan dapur, karena itu dianggap penghinaan. Prinsip ini bisa diterjemahkan ke konteks lebih luas: desa, kabupaten, atau negara. Siapakah wong pawon-nya dalam skala negara? Siapa yang berhak mengatur “dapur” bangsa, dan siapa yang seharusnya tak ikut campur? Pawon mengajarkan tentang kedaulatan dan kemandirian.

Api adalah jiwa pawon, baik dalam rumah Jawa maupun Candi Pawon. Di dapur, api melunakkan bahan pangan; di candi, api suci (homa) menjadi mediator antara manusia dan Tuhan. Keduanya berbeda fungsi—satu domestik, satu spiritual—tetapi sama-sama tentang transformasi: dari mentah menjadi matang, dari duniawi menjadi ilahi. Pawon rumah Jawa dan Candi Pawon adalah dua sisi mata uang yang sama: yang satu menghidupi tubuh, yang lain menghidupi jiwa. Bersama, mereka menunjukkan bagaimana masyarakat Jawa memandang api bukan sekadar sumber energi, melainkan simbol kehidupan itu sendiri. Pada acara Sinau Bareng Kalijagan edisi Juli 2025 akan dibancang ‘Telisik Pawon”.

 

Majlis Masyarakat Maiyah Kalijagan Demak adalah bagian dari Majlis Masyarakat Maiyah Nusantara.