Majlis Maiyah Telatah Demak

Tilik Gandhok (Mukadimah Kalijagan Agustus 2025)

Manusia Jawa adalah manusia yang menggunakan segala sesuatu yang melekat pada dirinya untuk menyampaikan makna. Pakaian yang mereka kenakan, makanan yang mereka makan, alat kerja yang mereka gunakan, bahkan rumah yang mereka tempati merupakan ekspresi dari jati diri mereka. Karena itu, memahami manusia Jawa tidak bisa dilepaskan dari pemahaman terhadap simbol-simbol budaya yang mereka miliki. Tanpa memahami simbol tersebut, kita bisa saja salah menafsirkan maksud dari perkataan atau perilaku mereka.

Dalam tradisi Jawa, dikenal istilah sanepan, yaitu cara menyampaikan sesuatu dengan menyebutkan hal lain sebagai perlambang. Misalnya, ketika orang tua berkata, “Wah, wedangnya manis sekali,” bisa jadi maksudnya adalah sebaliknya—pahit atau hambar. Makna sebenarnya baru bisa ditangkap melalui ekspresi wajah dan konteks komunikasinya.

Simbol-simbol dalam kebudayaan Jawa diekspresikan dalam berbagai bentuk: makanan, rumah, pakaian, hingga upacara. Semua ini merupakan bagian dari laku budaya untuk mencapai derajat Jalma Utama (Insan Kamil), yaitu manusia paripurna. Manusia yang telah mencapai tingkat Jalma Utama adalah mereka yang bertakwa kepada Tuhan, serta mampu menjaga dan merawat kehidupan melalui nilai Hamengku Nagara, Hamengku Bumi, dan Hamengku Bawana—yaitu menjaga negara, bumi, dan semesta.

Dalam rangka memahami makna-makna tersebut, Kalijagan dalam beberapa pertemuan terakhir mencoba mempelajari bagian-bagian rumah Jawa, mulai dari lumbung, pawon, dan kini gandhok. Tempat-tempat tersebut bukan sekadar ruang fungsional, tetapi sarat makna simbolis.

Gandhok dalam rumah tradisional Jawa adalah ruang tambahan yang terletak di sisi kanan dan kiri ruang utama. Biasanya, gandhok difungsikan sebagai tempat penyimpanan perkakas rumah tangga seperti gelas, piring, atau peralatan gamelan. Namun, pertanyaannya: apakah gandhok hanya sekadar ruang tambahan? Atau ada makna filosofis yang lebih dalam? Inilah yang akan kita cari bersama dalam tilik kali ini.

 

Majlis Masyarakat Maiyah Kalijagan Demak adalah bagian dari Majlis Masyarakat Maiyah Nusantara.