Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Teman-teman, malam ini kita berkumpul di Pendopo Notobratan Kadilangu untuk sinau satu tradisi yang terus hidup dari masa ke masa: jamasan. Di Demak jamasan punya kedekatan tersendiri dengan masyarakat.
Jamasan — secara harfiah bermakna “mandi” atau “pencucian”. Jamasan ini penting karena dua alasan: Secara teknis upacara jamasan menjaga keberlanjutan fisik benda-pusaka warisan, agar kerusakan tak merayap tanpa terdeteksi. Secara spiritual – Ia adalah cara manusia Jawa menyambut bulan baik, membersihkan bukan hanya benda, tapi juga hati, pikiran, dan hubungan kita dengan leluhur serta tradisi.
Setiap Grebeg Besar, dua pusaka peninggalan Sunan Kalijaga dijamas oleh ahli waris yang menjalani laku khusus. Prosesnya bukan sekadar rutinitas, tetapi amanah yang dijaga turun-temurun.
Semoga pertemuan ini membantu kita melihat jamasan sebagai cara merawat pusaka sekaligus merawat nilai-nilai yang tetap relevan hari ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.











